Jumat, 23 September 2011

It's OVER. Love is OVER

Seiring dengan berjalannya waktu, detik berganti detik, menit berganti menit, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, begitu pula generasi lama berganti generasi baru. Singkat kata, saya, Heppy Nuritasari, dengan segenap hati mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kerja sama(?) dan kerja keras yang dilakukan oleh pengurus NiKu angkatan 2010/2011. Apa jadinya NiKu angkatan 2010/2011 tanpa kalian di sisiku(?)? padahal saya kebanyakan gak kerja

Mohon maaf bila selama saya memimpin, saya telah melalaikan berbagai aspek kepemimpinan, telah dengan tidak bertanggung jawab memimpin kalian ke jalan yang entah benar atau salah, telah seenak hati berbuat dan berbicara, telah dengan seenak hati memperbudak pengurus angkatan 2010/2011, maaf bila saya lebih banyak kebawa emosi dibanding kebawa bijaksananya, maaf kalau saya terlalu egois dan maaf bila mungkin jabatan ketua ini telah saya salah gunakan. Tapi saya berharap agar apa yang telah dicapai oleh angkatan 2010/2011 dilanjutkan dan/atau dikembangkan di angkatan 2011/2012 uuh doomsday :O. Saya berharap agar angkatan yang sekarang dan selanjutnya dapat membuat NiKu lebih baik dan lebih dipandang baik oleh pihak sekolah maupun pihak OSIS. Ekskul kita memang dipandang sebelah mata, tetapi saya harap kalian dapat melewati semua pandangan yang hanya sebelah itu dan justru menjadikan pandangan-pandangan itu sebagai cambuk sparta bagi kalian untuk menjadi angkatan yang lebih baik dari angkatan saya.

Saya tidak bisa menyampaikan ini semua secara lisan. Karena, srsly, tampang saya emang gak mendukung untuk bicara serius dan mellow(?) kayak gini. Saya emang gak bisa diandalkan dalam pembicaraan krusial yang seperti ini. Apa itu krusial? Saya juga gak tahu arti krusial itu apa. #krik

Singkat kata, saya berterima kasih banget sama orang-orang yang berada di bawah ini:
- Murni Setianingrum-sensei (arigatou gozaimasu, sensei. Karena telah melahirkan L dengan selamat. #ganyambung)
- Nisa El Purwatari (Sankyuu atas semua kerja keras dan keringat yang kau kucurkan demi untuk kemajuan NiKu yang ketuanya blangsak kayak saya. #bershower)
- Atty Nurhayati (terima kasih karena telah menjadi JUMPer. jadi sekarang saya ada temen fg-ing di sekolah)
- Aninda Dinar (terima kasih karena telah menjadi sekretaris dan orang yang bisa saya andalkan selain Icha)
- Sari Pratama Putriningsih (terima kasih karena telah menjadi bendahara yang sangat bertanggung jawab sampai-sampai uang kas-nya terlalu besar. terima kasih juga atas malam dimana kemampuan accounting-mu saya uji.)
- Alfie Azizah, Lissa Nuryadi, Gita Chan Hoshiko(?), dll.
- Cahya Retno dan Nabilah Hanifati. (terima kasih karena telah rela menjadi seksi promosi meskipun agak sulit untuk diatur ini-itu)
- Pokoknya semua angkatan 2010/2011. Saya lupa siapa aja. Intinya saya berterima kasih banget.


Karena saya udah lengser, saya gak punya hak untuk menulis apapun lagi disini. Jadi mungkin ini adalah post terakhir dari saya. Nanti akan saya minta pengurus lain untuk menulis kata-kata terakhir(?) mereka di sini.
Sekarang, saya sedikit merasakan makna dari
"Your college friends knows who you are, but your highschool friends knows why."
Yah, singkat kata, 皆ーさん、本当にありがとうございます!皆、大好きだよ~!!


僕たちには。。
(boku tachi ni wa..)

肉がある!!
(NIKU ga aru!!)
omg, NIKU disebut-sebut sama Yabu!

Bekasi, 23 September 2011
Sincerely,
Heppy Nuritasari

Selasa, 08 Maret 2011

Kolaborasi PORSENI & MIPA SMA KORPRI BEKASI 2011

Saya hanya akan mem-post gambar-gambarnya.
meskipun judulnya Kolaborasi, sebenarnya... ini... foto-foto kegilaan anak NiKu.
Ja, otanoshimi kudasai~




Rabu, 19 Januari 2011

fanfics the bad day season 2

Title: The Bad day season 2: My Lovely Pet 
Cast:   Amaya Satsuki
            Ren Shinozuka
            Aya Hoshino
            Rei Otohata   
            *and other cats….*
Genre: romance, komedy (?), friendship
Rating: PG-12
Length: oneshoot
Summary: malas bikin…. -_-“
Disclaimer: this fanficts is mine. Don’t copy this except you give permission to me
Author: Jung Yoora
Ps: comment in my twitter @yoodunsu
or my facebook @Theresa Ruby Junsu lewat wall atau @ジュンス金 lewat message
mian kalo jelek*deep bow*

yep.... happy reading^^





Asrama Ryugu…
            “Huweeee~,” teriak seorang gadis dari dalam sebuah kamar. Lalu ia keluar kamar dan berjalan ke arah dapur. Dilihatnya ada seseorang yang sedang memegang piring, jongkok membelakangi meja makan. “Shizu~~~,” panggil gadis itu. Seseorang yang bernama Shizu tersebut kaget dan hamper menjatuhkan piring yang ia pegang. “Nani?!” tanya Shizu sedikit kesal. “Lihat Jimi gak? Dia hilang~,” jawab gadis itu sambil terisak. “Tidak tahu, Aya! Tanya yang lain. Ganggu saja,” omel Shizu. Aya langsung pergi dari dapur. Saat Shizu asyik makan, tiba-tiba ia merasakan ada hawa tidak beres dibelakangnya. Dengan pelan, ia menengok kebelakang dan mendapati Mina menatapnya dengan tatapan pembunuh. “Mati,” gumam Shizu. “Ohayou senpai^^,” sapa Shizu mencoba beramah tamah. “SUDAH KUBILANG BEBERAPA KALI, KALAU KAU MAKAN SEBELUM WAKTUNYA TIDAK AKAN MENDAPAT JATAH MAKAN SIANG!!! KAU MAU?” teriak Mina kesal. “Hai!!!” kata Shizu sambil kabur ke ruang tengah. “Huh! Menyusahkan saja!” gerutu Mina sambil melanjutkan kegiatan masaknya. Ditempat lain, Aya masih sibuk mencari Jimi-nya. Jimi adalah seekor kelinci berbulu coklat yang dibeli Aya saat kecil. Ia sangat menyayangi Jimi. Maka Aya cemas kalau Jimi menghilang. Aya kembali mencari dikamarnya, tidak ketemu. Lalu Aya pergi kekandang Jimi ditaman. Tidak ketemu juga, hanya ada Heebum dan Xiahki milik  Satsuki dan Choco milik Shizu. Aya berinisiatif mencari dikolam Heebum yang notabene kura-kura, tapi tetap tidak ketemu. Aya mau mencari dikandang Choco, tapi langsung diurungkan niatnya. Mana mungkin kelinci nyasar dikandang anjing, pikir Aya. Aya juga mencari dikandang Xiahki, tetapi juga tidak ketemu. Gadis itu masuk lagi kedalam.
                        Didalam, Aya melihat Hapy memakai bando kelinci. Aya langsung menghampiri Hapy. “Senpai gitu ya. Jahat banget sampai bunuh Jimi untuk bando. Senpai jahat!” serta merta Aya langsung berkata seperti itu kepada Hapy dan berlalu pergi. Hapy yang tidak tahu persoalannya hanya bias bengong. Ia menanyakan perihal Aya ke Rei yang kebetulan lewat. “Rei, Aya kenapa?” tanya Hapy. “Oh, Jimi-nya hilang,” jawab Rei. “Hilang? Dicuri siapa?” tanya Hapy lagi. “Tidak tahu sih. Tapi feelingku pasti dia,”  jawab Rei sambil memandangi sebuah kamar yang berada didepan pintu ke taman. “Iya benar. Pasti dia,” kata Hapy ikut-ikutan. Sementara itu, Aya sedang berjalan melewati ruang laundry. Aya mendengar bunyi dari dalam mesin cuci. Kemudian ia melihat Makoto mengambil beberapa pakaian dari dalam mesin cuci, saat itu Aya yang stress karena Jimi belum ditemukan mengira bahwa Makoto mencuci Jimi. “Onee-chan!” panggil Aya setengah berteriak. “Hmm?” tanggap Makoto masih sibuk mengambil pakaian. “Onee-chan mencuci Jimiku ya?” tuduh Aya. “He? Ngapain nguci Jimimu? Kurang kerjaan,” bantah Makoto. “Itu apa? Itu Jimi kan?” tuduh Aya lagi sambil menunjuk sesuatu yang bewarna coklat dikeranjang. “Itu celanamu Aya. Dasar,” kata Makoto sambil mengambil celana tersebut. Ternyata benar, itu celana. “Huwaaaa!!! Jimi kemana?” tangis Aya sambil pergi. Tak lama kemudian, “MINNA, MAKANAN SIAP,” teriak Mina dan Hime dari dapur. Semuanya pergi kedapur dan duduk dikursi menunggu makanan dihidangkan. Aya datang paling akhir. Saat ia melihat daging dimeja, “Jimi digoreng~~~,” isak Aya langsung menangisditempat. “Aya, ini daging sapi,” kata Rei mencoba memberi penjelasan. “Hontou ni?” tanya Aya terisak. “Hai. Makan ya,” jawab Rei.
            Disaat makan, “Mana Satsuki?” Tanya Himawari. Semuanya tersadar. “Hime, panggil Satsuki,” suruh Hapy. “Shizu saja. Kan dia roommate Satsuki,” kata Hime sambil menunjuk Shizu. Shizu dengan malas berjalan menuju kamar Satsuki yang juga kamarnya. “Tsuki, makan,” panggil Shizu sambil mengetuk pintu. Tak ada jawaban. Shizu mencoba mengetuk pintu kamar sekali lagi, namun tetap tak ada jawaban. Shizu menyerah, dia kembali kekursinya. “Satsuki lagi sibuk,” kata Shizu. Yang lain melanjutkan makannya.

<Satsuki’s pov>
            TOK… TOK… kudengar pintu kamarku diketuk. Aku terdiam dari pekerjaanku. “Tsuki, makan,” panggil Shizu dari luar. Jangan sampai dia membuka pintu, pikirku. Shizu mengetuk pintu sekali lagi, aku tetap diam. Tak lama kemudian, ia tidak mengetuk lagi. Sudah pergi, pikirku lagi. Huft, untung tidak ketahuan. Aku memandang hasil karyaku dengan bangga. Seekor kelinci yang bewarna hitam-pink bermotif polkadot. “Kau kelihatan sangat bagus, Jimi,” gumamku bangga.

FIN





Kesan-kesan selama proses pengetikan:
        Wah… THE BAD DAY SEASON 2 dah jadi~ CLAP YOUR HAND! *ditabok readers* ya… Selama ngetik banyak rintangannya. Yang pertama, saya lebih milih main game di laptop. Eu kyang kyang~ ya saya kan masih anak SMA kelas 1 yang imut, ramah, punya dolphin voice #plak, rajin menabung, tipe anak angel #plak. Tapi kayak bebek! *kata my chunnie baby Naomi ya* yang kedua, saya malas ngetik. Lebih milih baca fanfic orang. Apalagi STORY lagi seru. Yang ketiga, badan saya lagi pegal. Bayangin aja, ngepel 1 kelas sendiri! Bukan capek, tapi encok! Bokongku~~ bokong bebekku encok! Ngepel 1 kelas, sendiri, dengan tinggi yang dibawah rata-rata, bawah meja juga! Pada gak mikir sih tu tomodachi!!! Mana bilang lagu-lagu SHOUJO JIDAI dan TOHOSHINKI norak lagi!!! Coba piker pake logika, cowok Indo ada gak yang bisa teriak ampe suara falsetto? Cari ja ampe lebaran kucing! Gak bakal nemu! Dasar alay kampung! Bukannya author gak cinta tanah sendiri, tapi gak kayak gitu juga kan? Hak orang masing-masing tuk suka pada sesuatu. Dan kalau gak mau kesukaannya dibash, jangan ngebash kesukaan orang lain. Denger lagu dikelas ja kenceng banget, ngelarang orang lagi, sok ngatur pula! *lha, curcol?*

Dah segitu, kesan-kesan dari saya, selaku author, JUNG YOORA. Pesan saya Cuma satu untuk fanfic yang BEAUTIFUL ini, pada comment ya. Author sakit hati kalo gak pada komen. IT HURTS rasanya. Hai, jaa mata =^-^=

Minggu, 02 Januari 2011

The Bad Day

Title: The Bad day: Is That Really a Bad Day? Maybe… yes… or no? o_0”
Cast:  Amaya Satsuki
            Ren Shinozuka
            Aya Hoshino
            Rei Otohata
            *and other cats….*
Genre: romance, komedy (?), friendship
Rating: PG-12
Length: oneshoot
Summary: malas bikin…. -_-“
Disclaimer: this fanficts is mine. Don’t copy this except you give permission to me
Author: Jung Yoora
Ps: comment in my twitter @yoodunsu
or my facebook @Theresa Ruby Junsu lewat wall atau @ジュンス金 lewat message
mian kalo jelek*deep bow*

yep.... happy reading^^





PART 1
Aduh... kemana sih itu orang? Sudah mau berangkat nih. Memang jalanan tidak macet?!” keluh Aya sambil melihat jam tangannya. Sabarlah Aya. Mungkin dia terjebak macet,” kata Satsuki menenangkan Aya yang sedang kesal. Ih bodoh!” omel Shizu sambil menjitak Satsuki. Aduh! Apa salahku?” omel balik Satsuki. Orangnya sudah datang, bodoh! Kau telat,” jelas Shizu sambil menunjuk seseorang. Huuu~~~ telat.... kemana saja Hapy-senpai?!” tanya Aya setengah kesal. Minna, gomen. Tadi kejebak macet,” jawab Hapy sambil meminta maaf. Yang sudah datang siapa saja?” tanya Hapy sambil mengambil daftar nama-nama yang akan ikut ke Kyoto. Tinggal Yukiko saja yang belum datang,” jawab Shizu. Satsuki mengambil earphone dari tasnya dan memasangkan di telinganya, lalu naik bis. “Satsuki, cotto matte,” kata Shizu sambil menyusul Satsuki ke bis. Tak lama kemudian, Yukiko datang dan rombongan pun berangkat ke Kyoto. Mereka pergi ke Kyoto untuk melihat pameran budaya Jepang. Mereka naik bis dari Shibuya ke Kyoto. Sebenarnya lebih cepat kalau naik shinkansen, tapi semua anak-anak yang ikut adalah anak-anak rusuh, jadi takut menganggu penumpang disekitarnya. Di dalam bis, Hime merebut kertas yang berada ditangan Hapy lalu mengabsen anak-anak. Setelah diabsen, Sora bersama Natsu mengabadikan keceriaan di bis dalam foto. Sampai di tempat duduk Aya dan Rei.


PART 2
Wah~~~ sugoi,” komentar Natsu. Kawai-nee... ayo foto,” tambah Sora langsung memotret mereka. Satsuki dan Shizu yang notabene-nya duduk di depan mereka berdua hanya diam sambil mendengarkan lagu. Tiba-tiba Shizu menyerahkan Hp-nya pada Satsuki. Ternyata Shizu menulis sesuatu untuk Satsuki. Mereka saling berkomunikasi lewat itu. 2 jam kemudian, mereka sampai di Kyoto. Suasana yang tenang dan asri menyambut mereka. Aya yang pertama turun dari bis, diikuti Shizu yang menggandeng tangan Satsuki sehingga gadis itu hampir jatuh dari bis dan anak-anak lainnya. “Segar ya,” komentar Aya. “Ya iyalah. Kyoto gitu,” balas Makoto sambil menjitak kepala Aya. “Aduh, nee-chan~ sakit tau,” rajuk Aya. “Habisnya kamu itu ngaco saja. Jangan samakan suasana Kyoto dengan Shibuya. Kalau mau, dengan Hokkaido saja,” kata Makoto sambil meninggalkan Aya yang masih meringis kesakitan. “Sudah, jangan dipikirkan. Ayo masuk,” kata Rei sambil menggandeng tangan Aya. Mereka berdua bergandengan tangan memasuki gerbang pameran budaya dan berjalan agak jauh daripada rombongan, seolah dunia milik berdua. “Shizu~” panggil Satsuki. “Nani?” tanya Shizu masih fokus ke layar Hpnya. “Ada 1 stand yang bagus,” jawab Satsuki. Satsuki langsung menyeret Shizu menuju stand tersebut. Mereka tenggelam dalam dunia mereka sendiri. Begitu juga yang lain.


PART 3
            Mendekati jam 11 siang, Satsuki dan Shizu bertemu dengan Aya dan Rei. Tiba-tiba ada pengumuman bahwa obake telah dibuka. “Hei, nonton obake yuk,”ajak Satsuki. “Kita kan berempat, jadi pas berdua,” tambah Shizu. “Hmm… bagaimana, Rei?” tanya Aya pada Rei yang sedang berpikir. “Boleh,” jawab Rei. Mereka berempat berjalan menuju ujung stand. Setelah sampai, mereka mengantri di belakang Makoto dan Yamato. “Wah… Takoyaki!! Mau, senpai~~” pinta Satsuki. “Nih, buatmu,” kata Yamato sambil memberikan takoyakinya pada Satsuki. “Arigatou, senpai^^,” kata Satsuki sambil menerima makanan tersebut dan mulai memakannya. “Oishii~~~” kata Satsuki senang. “Satsuki, kau seperti anak kecil saja,” komentar Rei. “Biarin. Kata nii-san juga begitu,” balas Satsuki acuh tak acuh. Selama mengantri, tangan Aya tak lepas dari genggaman Rei.
*author: pengen w lem tu tangan*
*Shizu: mank lu doang yang mau? W juga*
*author: bawa lem gak?*
*Shizu: gak.*
*Rei: HEH! Lanjutin! Bukan ngobrol*
*author: gomen. Bilang aja pengen. Back to story*
Saat giliran Satsuki dan Shizu masuk, tiba-tiba Shizu menarik tangan Satsuki. “Tidak usah masuk ya,” pinta Shizu. “Kuganti uangmu ¥15.000 deh. Asal jangan masuk~” tambah Shizu. Bersamaan dengan itu, hujan turun. “Daijobu. Kau mau ke bis? Aku bawa payung,” kata Satsuki sambil mengeluarkan payungnya dari tas. Dan mereka berdua berjalan menuju parkiran bis. Di parkiran bis, Satsuki dan Shizu tidak menemukan 1 tempat yang enak buat makan siang. Jadi mereka memutuskan makan di dalam. Saat melewati gapura, “Shizu, mau makan disitu?” tanya Satsuki sambil menunjuk 1 tempat yang sedang dipakai beberapa orang untuk menari. “Sambil menonton penari Kyoto latihan? Boleh juga,” mereka berdua memilih tempat yang enak lalu makan siang disana. Saat makan siang, Makoto dan Yamato datang menghampiri mereka. “Aya mana?” tanya Makoto. Satsuki menggelengkan kepalanya, sedangkan Shizu malah asyik makan. “Kalian kenapa?” tanya Yamato. “Aniyo sunbae,” jawab Satsuki sinis. Entah karena kesal, ia jadi berbicara dengan bahasa Korea. “Kata dia, tidak ada apa-apa, senpai,” kata Shizu menjawab pertanyaan yang belum sempat diucapkan oleh Yamato. Lalu, “NEE-CHAN~~~!!!!” teriak Aya dari kejauhan. Aya langsung berlari kearah Makoto. “Apaan sih? Berisik tau. Ketakutan ya habis masuk obake?” goda Makoto sambil duduk di samping Shizu. “Hai~ Shizu! Kenapa tidak ikut masuk?” tanya Aya pada Shizu, namun yang ditanya malah acuh tak acuh. “Lho? Bukannya ada Rei? Kalian masuk berdua kan? Jadi kenapa takut?” tanya Satsuki sinis. “Dia ketawa mulu,” jawab Aya sambil memajukan bibirnya kesal. Baik Satsuki maupun Shizu hanya diam seolah-olah mereka hanya berdua ditempat itu saja. “Makan yuk,” ajak Rei. “Aku tidak bawa bekal,” keluh Aya. “Ayo kita beli,” kata Makoto. Mereka berempat kembali masuk ke pameran tersebut.
PART 4
            Sepeninggal mereka berempat, “Aku harap mereka tidak kembali,” gumam Satsuki pelan. “Iya. Entah kenapa aku kesal melihat mereka berdua,” kata Shizu mengiyakan.
*author: w suka bagian ini*
*satsuki: sama. Oh iya, ada bagian yang di skip kan?*
*author: kok tau? Ah gapapa. Gak penting ini*
*satsuki: yesungdah. Balik ke cerita!*
*author: *lempar satsuki pake yesung(?)* itu tugas w tao! Back to story^^*
“Shizu… Kenapa harus ada rasa envy?” tanya Satsuki sambil menerawang. “Iya. Kenapa harus ada rasa iri, dengki, gak suka, benci, dll? Kenapa tidak senang saja?” tambah Shizu. Mereka berdua seperti itu sampai Aya, Makoto, Rei dan Yamato balik ke tempat mereka. “Halo, nunggu lama ya?” tanya Rei sekedar gurauan saja. Namun seperti tadi, Satsuki dan Shizu mendiamkan Aya dan Rei. Mereka berenam makan di situ. Setelah selesai, “Satsuki, Shizu. Kami berdua mau masuk lagi? Mau ikut?” tawar Makoto. “Iie, kami masih mau disini,” jawab Satsuki lembut. “Hontou ni?” tanya Yamato. “Hai~~~” jawab Shizu mantap. Aya dan Rei menyusul Makoto dan Yamato tanpa pamit kepada Satsuki dan Shizu karena merasa akan dicuekin lagi ma mereka berdua. “Kita curhat yuk,” ajak Shizu. “Habis itu, kita gila-gilaan^^” tambah Satsuki. Mereka melakukan berbagai hal mulai dari berbagi cerita sampai tertawa bersama. Kemudian Shizu mendapat telpon dari Yukiko untuk masuk, dan rombongan pulang ke Shibuya jam 5 sore. Selama dibis, Satsuki dan Shizu hanya diam saja.

FIN
Author: akhirnya, selesai juga^_^”
Rei: fuah… capek juga
Author: ya!!! Harusnya aku yang bilang tao!
Satsuki: sudah thor (?) …
Author: habis… kesel… gak tokoh gak pemeran sami mawon etan kulon(?)
Aya: sabar thor…
Author: kok pada manggil w thor ya? Readers~~~ gomen karena author terlalu banyak curcol pada tokoh *dilempar sandal ma Hime n Rei*
Author: heh! Lain kali kubikin mati kau difanfict ku selanjutnya…
Hime: ampuni aku nyi ratu(?)…
Author: wuahahaha *evil laugh* hidup mati tokoh ditangan author *evil sound*….
Shizu: baik! Sampai jumpa dikarya Jung Yoora selanjutnya^^
Author: makasih Shizu^^ ai takute ai takute~~~
Shizu: hie….. Ogah tau!
Author: just kidding, Shizu. Hai, jaa mata~ =^_^=