Title: The Bad day: Is That Really a Bad Day? Maybe… yes… or no? o_0”
Cast: Amaya Satsuki
Ren Shinozuka
Aya Hoshino
Rei Otohata
*and other cats….*
Genre: romance, komedy (?), friendship
Rating: PG-12
Length: oneshoot
Summary: malas bikin…. -_-“
Disclaimer: this fanficts is mine. Don’t copy this except you give permission to me
Author: Jung Yoora
Ps: comment in my twitter @yoodunsu
or my facebook @Theresa Ruby Junsu lewat wall atau @ジュンス金 lewat message
mian kalo jelek*deep bow*
yep.... happy reading^^
PART 1
“Aduh... kemana sih itu orang? Sudah mau berangkat nih. Memang jalanan tidak macet?!” keluh Aya sambil melihat jam tangannya. “Sabarlah Aya. Mungkin dia terjebak macet,” kata Satsuki menenangkan Aya yang sedang kesal. “Ih bodoh!” omel Shizu sambil menjitak Satsuki. “Aduh! Apa salahku?” omel balik Satsuki. “Orangnya sudah datang, bodoh! Kau telat,” jelas Shizu sambil menunjuk seseorang. “Huuu~~~ telat.... kemana saja Hapy-senpai?!” tanya Aya setengah kesal. “Minna, gomen. Tadi kejebak macet,” jawab Hapy sambil meminta maaf. “Yang sudah datang siapa saja?” tanya Hapy sambil mengambil daftar nama-nama yang akan ikut ke Kyoto. “Tinggal Yukiko saja yang belum datang,” jawab Shizu. Satsuki mengambil earphone dari tasnya dan memasangkan di telinganya, lalu naik bis. “Satsuki, cotto matte,” kata Shizu sambil menyusul Satsuki ke bis. Tak lama kemudian, Yukiko datang dan rombongan pun berangkat ke Kyoto. Mereka pergi ke Kyoto untuk melihat pameran budaya Jepang. Mereka naik bis dari Shibuya ke Kyoto. Sebenarnya lebih cepat kalau naik shinkansen, tapi semua anak-anak yang ikut adalah anak-anak rusuh, jadi takut menganggu penumpang disekitarnya. Di dalam bis, Hime merebut kertas yang berada ditangan Hapy lalu mengabsen anak-anak. Setelah diabsen, Sora bersama Natsu mengabadikan keceriaan di bis dalam foto. Sampai di tempat duduk Aya dan Rei.
PART 2
“Wah~~~ sugoi,” komentar Natsu. “Kawai-nee... ayo foto,” tambah Sora langsung memotret mereka. Satsuki dan Shizu yang notabene-nya duduk di depan mereka berdua hanya diam sambil mendengarkan lagu. Tiba-tiba Shizu menyerahkan Hp-nya pada Satsuki. Ternyata Shizu menulis sesuatu untuk Satsuki. Mereka saling berkomunikasi lewat itu. 2 jam kemudian, mereka sampai di Kyoto. Suasana yang tenang dan asri menyambut mereka. Aya yang pertama turun dari bis, diikuti Shizu yang menggandeng tangan Satsuki sehingga gadis itu hampir jatuh dari bis dan anak-anak lainnya. “Segar ya,” komentar Aya. “Ya iyalah. Kyoto gitu,” balas Makoto sambil menjitak kepala Aya. “Aduh, nee-chan~ sakit tau,” rajuk Aya. “Habisnya kamu itu ngaco saja. Jangan samakan suasana Kyoto dengan Shibuya. Kalau mau, dengan Hokkaido saja,” kata Makoto sambil meninggalkan Aya yang masih meringis kesakitan. “Sudah, jangan dipikirkan. Ayo masuk,” kata Rei sambil menggandeng tangan Aya. Mereka berdua bergandengan tangan memasuki gerbang pameran budaya dan berjalan agak jauh daripada rombongan, seolah dunia milik berdua. “Shizu~” panggil Satsuki. “Nani?” tanya Shizu masih fokus ke layar Hpnya. “Ada 1 stand yang bagus,” jawab Satsuki. Satsuki langsung menyeret Shizu menuju stand tersebut. Mereka tenggelam dalam dunia mereka sendiri. Begitu juga yang lain.
PART 3
Mendekati jam 11 siang, Satsuki dan Shizu bertemu dengan Aya dan Rei. Tiba-tiba ada pengumuman bahwa obake telah dibuka. “Hei, nonton obake yuk,”ajak Satsuki. “Kita kan berempat, jadi pas berdua,” tambah Shizu. “Hmm… bagaimana, Rei?” tanya Aya pada Rei yang sedang berpikir. “Boleh,” jawab Rei. Mereka berempat berjalan menuju ujung stand. Setelah sampai, mereka mengantri di belakang Makoto dan Yamato. “Wah… Takoyaki!! Mau, senpai~~” pinta Satsuki. “Nih, buatmu,” kata Yamato sambil memberikan takoyakinya pada Satsuki. “Arigatou, senpai^^,” kata Satsuki sambil menerima makanan tersebut dan mulai memakannya. “Oishii~~~” kata Satsuki senang. “Satsuki, kau seperti anak kecil saja,” komentar Rei. “Biarin. Kata nii-san juga begitu,” balas Satsuki acuh tak acuh. Selama mengantri, tangan Aya tak lepas dari genggaman Rei.
*author: pengen w lem tu tangan*
*Shizu: mank lu doang yang mau? W juga*
*author: bawa lem gak?*
*Shizu: gak.*
*Rei: HEH! Lanjutin! Bukan ngobrol*
*author: gomen. Bilang aja pengen. Back to story*
Saat giliran Satsuki dan Shizu masuk, tiba-tiba Shizu menarik tangan Satsuki. “Tidak usah masuk ya,” pinta Shizu. “Kuganti uangmu ¥15.000 deh. Asal jangan masuk~” tambah Shizu. Bersamaan dengan itu, hujan turun. “Daijobu. Kau mau ke bis? Aku bawa payung,” kata Satsuki sambil mengeluarkan payungnya dari tas. Dan mereka berdua berjalan menuju parkiran bis. Di parkiran bis, Satsuki dan Shizu tidak menemukan 1 tempat yang enak buat makan siang. Jadi mereka memutuskan makan di dalam. Saat melewati gapura, “Shizu, mau makan disitu?” tanya Satsuki sambil menunjuk 1 tempat yang sedang dipakai beberapa orang untuk menari. “Sambil menonton penari Kyoto latihan? Boleh juga,” mereka berdua memilih tempat yang enak lalu makan siang disana. Saat makan siang, Makoto dan Yamato datang menghampiri mereka. “Aya mana?” tanya Makoto. Satsuki menggelengkan kepalanya, sedangkan Shizu malah asyik makan. “Kalian kenapa?” tanya Yamato. “Aniyo sunbae,” jawab Satsuki sinis. Entah karena kesal, ia jadi berbicara dengan bahasa Korea. “Kata dia, tidak ada apa-apa, senpai,” kata Shizu menjawab pertanyaan yang belum sempat diucapkan oleh Yamato. Lalu, “NEE-CHAN~~~!!!!” teriak Aya dari kejauhan. Aya langsung berlari kearah Makoto. “Apaan sih? Berisik tau. Ketakutan ya habis masuk obake?” goda Makoto sambil duduk di samping Shizu. “Hai~ Shizu! Kenapa tidak ikut masuk?” tanya Aya pada Shizu, namun yang ditanya malah acuh tak acuh. “Lho? Bukannya ada Rei? Kalian masuk berdua kan? Jadi kenapa takut?” tanya Satsuki sinis. “Dia ketawa mulu,” jawab Aya sambil memajukan bibirnya kesal. Baik Satsuki maupun Shizu hanya diam seolah-olah mereka hanya berdua ditempat itu saja. “Makan yuk,” ajak Rei. “Aku tidak bawa bekal,” keluh Aya. “Ayo kita beli,” kata Makoto. Mereka berempat kembali masuk ke pameran tersebut.
PART 4
Sepeninggal mereka berempat, “Aku harap mereka tidak kembali,” gumam Satsuki pelan. “Iya. Entah kenapa aku kesal melihat mereka berdua,” kata Shizu mengiyakan.
*author: w suka bagian ini*
*satsuki: sama. Oh iya, ada bagian yang di skip kan?*
*author: kok tau? Ah gapapa. Gak penting ini*
*satsuki: yesungdah. Balik ke cerita!*
*author: *lempar satsuki pake yesung(?)* itu tugas w tao! Back to story^^*
“Shizu… Kenapa harus ada rasa envy?” tanya Satsuki sambil menerawang. “Iya. Kenapa harus ada rasa iri, dengki, gak suka, benci, dll? Kenapa tidak senang saja?” tambah Shizu. Mereka berdua seperti itu sampai Aya, Makoto, Rei dan Yamato balik ke tempat mereka. “Halo, nunggu lama ya?” tanya Rei sekedar gurauan saja. Namun seperti tadi, Satsuki dan Shizu mendiamkan Aya dan Rei. Mereka berenam makan di situ. Setelah selesai, “Satsuki, Shizu. Kami berdua mau masuk lagi? Mau ikut?” tawar Makoto. “Iie, kami masih mau disini,” jawab Satsuki lembut. “Hontou ni?” tanya Yamato. “Hai~~~” jawab Shizu mantap. Aya dan Rei menyusul Makoto dan Yamato tanpa pamit kepada Satsuki dan Shizu karena merasa akan dicuekin lagi ma mereka berdua. “Kita curhat yuk,” ajak Shizu. “Habis itu, kita gila-gilaan^^” tambah Satsuki. Mereka melakukan berbagai hal mulai dari berbagi cerita sampai tertawa bersama. Kemudian Shizu mendapat telpon dari Yukiko untuk masuk, dan rombongan pulang ke Shibuya jam 5 sore. Selama dibis, Satsuki dan Shizu hanya diam saja.
FIN
Author: akhirnya, selesai juga^_^”
Rei: fuah… capek juga
Author: ya!!! Harusnya aku yang bilang tao!
Satsuki: sudah thor (?) …
Author: habis… kesel… gak tokoh gak pemeran sami mawon etan kulon(?)
Aya: sabar thor…
Author: kok pada manggil w thor ya? Readers~~~ gomen karena author terlalu banyak curcol pada tokoh *dilempar sandal ma Hime n Rei*
Author: heh! Lain kali kubikin mati kau difanfict ku selanjutnya…
Hime: ampuni aku nyi ratu(?)…
Author: wuahahaha *evil laugh* hidup mati tokoh ditangan author *evil sound*….
Shizu: baik! Sampai jumpa dikarya Jung Yoora selanjutnya^^
Author: makasih Shizu^^ ai takute ai takute~~~
Shizu: hie….. Ogah tau!
Author: just kidding, Shizu. Hai, jaa mata~ =^_^=
3 komentar:
Geez, what the hell is this????
Heh thor ini apa2an nih heh?!
napa peran gw dikit banget heh?
dimana2 yg namanya putri itu ceritanya banyak..
mana ceritanya ngelantur ngalor-ngidul ga jelas..
apaan coba inti ceritanya? ckck..
tapi gw suka ini nih :
"dilempar sandal ma Hime"
tapi gw benci ini :
"Hime: ampuni aku nyi ratu(?)…"
I never ever say such things..
Yah.. lanjutin aja deh buat nambahin isi blog..
Tapi ceritanya lebih dipadetin n perhatiin alurnya trus judulnya harus nyambung. trus itu knapa ada komentar di setiap part? ckck..
Bikin lagi ya yg banyak!
Sankyuu udah di post..!!
Ceritanya author sentris. Pembicaraan antar tokoh dengan author itu juga ikut berperan. Liat kata satsuki. 'Da yang diskip kan?' nah berarti readers tau ada yang diskip dari kejadian nyata. Nah lagi, diantara pembicaraan antar tokoh dan author ada pesan moral. Silahkan cari^^
gak ada komen...
author ngambek ah....
Posting Komentar